Senin, 14 September 2015

Fakta tentang "Anak Broken Home"

perlu dijelasin apa itu broken home?? nggaklah, masa iya nggak tau artinya?? okelah saya jelaskan. Broken home dalam bahasa indonesia lebih akrab dengan sebutan kehancuran dalam rumah tangga atau tidak adanya keharmonisan dalam 1 keluarga. hal semacam ini terjadi bukan karena tanpa alasan pasti ada alasan tertentu walaupun kadang-kadang alasannya berkesan nggak masuk akal & kekanak-kanakan. kehancuran bisa terjadi karena masalah eksternal, kekerasan & perceraian. masalah eskternal dalam hal ini bisa di artikan semacam pengaruh dari luar antara lain pekerjaan, pergaulan dan lain-lain kemudian melibatkan masalah tersebut dalam keluarga alhasil kekerasan dalam rumah tangga pun terjadi yang mengakibatkan perceraian. dari sudut pandang orang tua hal semacam ini mungkin menjadi jalan terbaik untuk di lewati karena jika mereka memutuskan untuk bercerai semua beranggapan masalah selesai pada dasarnya tidak sama sekali. masalah dalam keluarga itu seperti kematian tidak tau kapan datang tapi pasti datang. anak selalu menjadi korban keegoisan orang tua yang bercerai demi kelanjutan hidup, kelanjutan hidup anak-anak dan mereka sendiri. jika ditanya masalah alasannya kenapa pasti jawabannya "demi kelanjutan hidup dan masa depan anak" karena mereka berpikir bahwa cerai adalah keputusan yang terbaik dan buat apa dipertahankan jika selalu ada masalah. jika dikaji lebih dalam anak adalah aset paling berharga, titipan Tuhan! alangkah lebih baik jika mereka mendapatkan apa yang sewajarnya mereka dapatkan salah satunya kasih sayang yang sempurna dari orang tua lengkap, kakak dan semua keluarga. keharmonisan keluarga seharusnya menjadi tolak ukur sebelum mengambil keputusan untuk tinggal seatap yang konon berjanji sampai sehidup semati. kasih sayang bisa didapat dimana saja! kapan saja! emang iya jika kita sebagai korban "broken home" harus mengemis kasih sayang kepada orang lain dengan alasan "broken home" sedangkan kita punya orang-orang terdekat yaitu orang tua? nggak lah, kasih sayang paling sempurna datang dari orang tua karena secara genetik hubungan antara orang tua dan anak itu mempunyai kemistri tersendiri yang tidak bisa didapat dari manapun. ada yang bilang bisa tapi coba dirasakan lagi pasti tidak sama dengan kasih sayang dari seorang ibu.

banyak orang yang menilai bahwa anak-anak "Broken Home" itu pasti begini, begitu dan lain-lain. penilaian orang lain terhadap anak "Broken Home" lebih ke negatif karena secara logika anak-anak yang kurang kasih sayang dan perhatian memang berbeda dengan anak-anak normal lainnya. dari pengalaman pribadi salah satu teman korban "Broken Home" dia pernah curhat bahwa dia gagal di pinang sang kekasih karena kondisi keluarga yang nggak utuh dan berlatar belakang aneh. dari apa yang terjadi pada contoh tersebut apa benar jika broken home itu memang perlu dan pantas di jauhi, jika memang pantas dijauhi bukankah cara menjauhinya itu tidak kelewat batas dengan memutuskan hubungan sepihak karena latar belakang. coba berpikir lebih kedalam tentang efek "Broken Home", ketika seorang anak perempuan menjadi korban broken bertahun-tahun dan kemudian dia menjalin kasih sayang dengan orang lain dengan janji suci yang disaksikan oleh Tuhan bukankah dia akan lebih berhati-hati memilih siapa pasangannya karena dia tidak akan membiarkan anaknya mengalami hal yang sama dengan dirinya sebagai anak "Broken Home". itu adalah contoh yang jelas dan bisa dipahami bagaimana pola pikir seorang anak broken home ketika akan menjalin hubungan yang lebih serius yaitu menikah, seseorang yang menjalin komitmen seperti ini pasti sudah berpikir berkali-kali karena menikah itu membutuhkan pemikiran dan keputusan dewasa dan jika seorang anak "Broken Home" mempunyai sifat kedewasaan yang mapan dia akan jadi orang yang paham segalanya

itu contoh yang jelas tentang "Broken Home", mereka yang tidak mempunyai alasan jika ditanya kenapa harus begini karena ini bukan kemauannya sendiri naluri orang tua yang memberontak karena keadaan kemudian anak menjadi korban. memang tak semua "Broken Home" itu parah tapi banyak yang menilai bahwa anak "Broken Home" itu parah. fakta-fakta dibalik kerasnya "Broken Home"

Keras 

kenapa bisa keras?? alasannya apa?? "Broken Home" berawal dari perpisahan atau perpecahan yang pastinya tak diinginkan oleh anak dan setelah perpecahan itu terjadi anak pun berusaha semaksimal mungkin menutup lubang yang sudah digali oleh orang tuanya yang berpisah, sewajarnya jika mereka masih disebut anak-anak mereka membutuhkan kasih sayang yang pantas dan jika mereka tidak mendapat porsi kasih sayang sesuai kapasitasnya pantas saja jika dia mempunyai naluri mencari kasih sayang dari orang lain yang berbeda setelah mendapatkan kasih sayang dari orang lain yang berbeda lambat laun dia kan berpikir "kenapa saya tidak mendapat hal semacam ini dari orang tua saya??" pemikiran sperti membuat hati mereka berontak dan bertanya-tanya serta menimbulkan sifat kritis akan hal ini dan pada akhirnya berontaklah dia pada kedua orang tuanya, mencari pelarian kasih sayang diluar. beruntunglah bagi kalian yang mempunyai pelarian yang positif seperti kasih sayang dari keluarga lain entah kakek/nenek & saudara lain tapi jika tiada yang peduli maka lingkungan dia berdirilah yang akan memberi kasih sayang
ketika seorang anak mengalami pengerasan pemikiran terhadap efek "Broken Home" dia akan menjadi anak yang haus akan segala hal, mempunyai pemikiran labil dan mudah dipengaruhi itu sebabnya kenapa banyak orang yang menghindar pada anak-anak "Broken Home". pada dasarnya hal ini bisa dicegah dengan pendekatan antara hati kehati, mereka keras tapi goyah dimental, mereka berprinsip seperti batu tapi bisa dipecah. kerasnya mereka itu beralasan! itu pasti, tapi alasan mereka tidak bisa diterima jika sesuatu sudah terjadi karena hal yang sudah terjadi mau nggak mau harus ditanggung bedanya dia menanggung sendiri tanpa bantuan orang lain. sewajarnya kita sebagai orang yang lebih mengerti dan dewasa harusnya bisa menengahi masalah ini tanpa harus mengerti sejarah mereka. anak "Broken Home" hanya butuh di akui keberadaanya tanp dibeda-bedakan latar belakang dan itu semua alasan kenapa anak "Broken Home" selalu keras dalam hal apapun

Memiliki Emosional tinggi


Emosional mereka bisa dikatakan lebih peka dari anak-anak seumuran mereka, itu bukan tanpa alasan. emosi ketika mereka senang, sedih, marah dan takut itu amat sangat nampak ketika itu terjadi. hati yang tadinya terlanjur keras seketika akan menjadi lembut ketika hatinya terbuka untuk menyikapi suatu masalah yang pastinya sudah dia kuasai sebelum orang lain merasakan pedihnya masalah yang terjadi, dia akan menangis ketika orang berpikir "kenapa harus menangisi hal semacam ini, ini tidak pantas ditangisi" dan dia akan membabi buta ketika amarah menutup mata dan hatinya. sebenarnya emosional tergantung pada pribadi masing-masing akan tetapi apa yang dilakukan mereka selalu dinilai nampak berlebihan dalam menyikapi masalah menggunakan emosional mereka. kembali ke pengalaman hidup mereka sejak mereka sadar bahwa mereka adalah anak "Broken Home", mengemis kasih sayang memang tidak pantas tapi ada baiknya mereka belajar kasih sayang dari semua hal sepanjang hidup mereka entah baik atau buruk namun dari segi pengalaman akan emosional hati mereka lebih unggul untuk menyikapi jika mereka berhasil mengusai imej "Broken Home" itu sendiri. mereka yang sudah sadar dan iklash akan keadaan yang terjadi pastinya mempunyai pemikiran yang dewasa karena ilmu iklash selevel "Broken Home" itu termasuk level tinggi, iklash untuk tidak mendapat hal yang semestinya didapat dan merasakan hal yang semestinya tidak ia dapatkan semasa "Broken Home". lihat mereka yang dapat berdiri tegak dan tersenyum lepas dengan latar belakang "Broken Home" sudah pastinya dia akan menjadi tempat paling menyenangkan jika disampingnya tanpa harus melihat siapa dan apa latar belakangnya. jika yang kemarin adalah pahit maka berusahalah untuk merubah esok hari menjadi manis karena jika tidak bisa bersiaplah berkecimpung dengan pahit selamanya. itulah mereka, orang seperti mereka memiliki emosional tinggi dalam segala hal memang itu ada baik dan buruknya tapi jika kita mengambil kesimpulan sisi baiknya lebih banyak. ketika si anak "Broken Home" sudah mencapai keiklashan yang dewasa dia akan bersifat menyayangi lebih dari segalanya, mengasihi lebih dari segalanya karena ia sadar masa kecilnya hanya sedikit orang yang pedulikan hal semacam ini kepadanya bahkan tidak ada. dari masa kecil yang begitu miris dan kesanggupan menghadapi membentuk mereka menjadi orang yang di favoritkan oleh semua orang, itulah mereka

Cuek, tapi dia adalah orang paling peduli dan peka

tatapan matanya ngaak biasa, lebih banyak diam dan acuh. kenapa begitu?? apa semuanya begitu?? tak semuanya sih. berbicara mengenai sikap pada dasarnya memang sudah bawaan dari kecil. mereka yang semasa kecilnya periang karena masa kecilnya bahagia mungkin ketika dewasa lebih periang bahkan supel tapi untuk mereka "Broken Home" biasanya mereka nampak lebih ke cuek, tidak akan berbicara jika tidak di ajak bicara. ,mungkin hal ini tidak benar adanya tapi rata-rata begitu. anak broken home yang sudah menyadari keadaan dia tidak akan berbicara mengenai masa lalunya, curhat mengenai masalah keluarganya karena mereka mengganggap itu adalah aib dan itu tidak akan membantu jika semua orang tau mungkin hanya beberapa seperti sahabat. sikap menutup diri mereka amat sangat kelihatan, selain untuk membatasi pengetauan sejarah mereka itu juga salah satu cara untuk tidak mengingat masa lalunya dan itulah kenapa mereka berkesan lebih cuek. tapi jika mereka melihat sesuatu yang bersifat sama dengan masa lalunya tak perlu ditegur dhatinya akan terpanggil secara alami untuk bergerak menolong dan memberikan segala bentuk kepedulian. ketika hal yang sama terjadi kepada orang lain yang dia kenal naluri mengulurkan tangan secara alami terpanggil, dia benar-benar sadar dan paham betapa mirisnya kejadian-kejadian seperti "Broken Home" dan karena itu dia peka


dari semua sikap dan perilaku mereka yang mampu bangkit dari keadaan tidak selalu begitu adanya mungkin itu hanya gambaran pengalaman. dari hal serba kekurangan tak sesuai porsi, bentuk pelarian yang buruk dan sikap dewasa menghadapi masalah membuat hidup mereka lebih berwarna walaupun sempat mengalami warna hitam yang lama itu tidak menjadi tembok penghambat ketika mereka sadar dan mulai berbenah. tiada kata menyerah dan malu memulai dari nol, semua pasti berawal dari hal kecil yang membesar begitu juga lingkar kehidupan. beban yang semula tak sanggup mereka tanggung sekarang terasa ringan ketika kedewasaan dan keilkashan berdatangan. menjalani kehidupan yang lebih baik menjadi acuan supaya nantinya keturunan mereka tidak mengalami hal yang sama. menjauhi orang-orang seperti mereka tidak ada gunanya karena itu akan memperburuk keadaan mereka dan menyimpan dosa bagi kita yang melakukan tapi lihat sisi baiknya jika kita melakukan hal yang sebaliknya. dia yang mampu berdiri tegak dan PD menatap masa depan nampak lebih lebih dan lebih dari semua orang, percayalah orang seperti mereka mempunyai kemistri kekeluargaan lebih dalam dari orang normal lainnya. sikap menghargai sebuah ikatan keluarga lebih terjalin dan keuntungan berdekatan dengan mereka lebih terlihat ketika sikap kedewasaan, humoris dan kepedulian mereka bermunculan. cobalah menyadari keberadaan mereka! siapapun mereka dan apapun latar belakang mereka. kita sebagai orang timur yang mempunyai ciri khas orang yang mempunyai sikap lebih harusnya lebih memahami hal semacam ini. saling menyadari dan memahami antara satu dan lainnya, berbenah bersama dan tak malu melakukan segala hal bersama.




43 komentar:

  1. Bagus sekali postingannya kak, aku berlatar belakang broken home, sdh dr umur 2th. skrg tinggal bersama nenek dan saudara . Saudara selalu iri kepada saya dan saya selalu dimarahi saudara2 saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin anda lebih beruntung dri anak broke home diluar sana..tetep semangat jalani hidup..kita bisa😊

      Hapus
    2. ,sama,,,uda dr umur 2th , trs dititipin ke nenek,, semangat terus semuanya, ,☺

      Hapus
    3. Kalau aku dari umur 3 bulan n skrg umur 16 taun. Aku cuma tinggal bareng ibu berdua dan akibatnya aku kurang tau caranya komunikasi dan akhirnya dianggep ansos di kalangan temen sekolah😪

      Hapus
  2. bermanfaat banget, jadi tau harus gimana gadepin anak brokenhome

    BalasHapus
  3. Harusnya mama gua sm bapak gua yg baca ini biar tau perasaan anaknya kaya gimana😢

    BalasHapus
    Balasan
    1. Share aja artikelnya. Siapa tau kebaca😃

      Hapus
  4. orang tua mungkin ngga tau bagaimana perasaan anak broken home menjalani hari harinya yang begitu berat.tapi terbukti sifat anak broken home lebih unggul daripada anak yg ortunya masih bersama

    BalasHapus
  5. Orang tua hanya memikirkan dirinya sendiri. Ane benci sama yang namanya orang tua.

    BalasHapus
  6. Broken home itu tidak selalu berarti perceraian kan? Kdrt yang dilakukan org tua terutama secara verbal dapat menjadi faktor pemicu sseorang menjadi anak "broken home" kan? Huuh so sad.. Ketika dalam keluarga menginginkan keterbukaan tapi orang tua tidak boleh di protes.. That's make me feel like a broken home child.. :(

    BalasHapus
  7. Anak broken home punya kemampuan EQ lebih baik:)

    BalasHapus
  8. hidup ini pilihan manisnya hidup kita yg tentukan so jalani aja hidup ini ikuti alurnya nikmati setiap progresnya gak akan tau rasanya manis sebelum merasakan pahit

    BalasHapus
  9. Aku juga broken home waktu aku masih umur 5 tahun sampai aku dewasa sampai mereka rujuk lagi.. tapi tetap aja aku makin merasa tertekan dan jadi pribadi keras serta nutup diri dari semua hal sampai sekarang

    BalasHapus
  10. Aku juga termasuk anak broken home... tapi sayangnyaa.. aku ngk termasuk di fakta.. aku sering bertindak konyol didepen tmn tmn agar mrk tak tau betapa sakitnya aku sedihnya aku... jadi mrk mlt kekonyolanku sja....

    BalasHapus
  11. ternyata bukan saya saja didunia ini, yg mengalami broken home. terlahir dari keluarga yang broken home bukan alasan u/menjadi diri kita menjadi buruk yaa.

    BalasHapus
  12. Saya termasuk anak broken home. Orangtua saya telah bercerai, ibu saya sekarang di arab, sekarang saya tinggal bersama ayah saya dan kakak tiri saya. Setiap hari saya harus menahan rasa sakit sendirian ketika berada dalam rumah. Ayah sama sekali tidak peduli tntang hidup saya, bahkan ayah selalu pilih Kasih dgn kaka tiri saya, sedangkan saya disini? Saya hendak bercerita pada siapa?sedangkan jika terjadi sesuatu ibu saya selalu menyalahkan saya. Bukan menyalahkan penyebabnya. Saya selalu berharap bahwa saya ingin mendapatkan Kasih sayang seperti yg lainnya. Saya sudah lelah hadapi hidup. Saya sungguh kecewa:( dari 11 Bulan,saya sudah ditinggalkan orgtua ke arab, saya tinggal brsama nenek, mengapa dari kecil nenk selalu menyiksa saya? Kapan saya bahagia:(sama seperti yg lainnya:')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tuhan tidak buta ka semuanya akan baik baik saja percayalah semua sakit kesabaran yg kaka alami semuanya akan terbalas dengan keindahan yg gak bakalan kaka tahu apa itu balasan dari allah tetap semanga kaaa

      Hapus
    2. Kita hanya perlu mmperbaiki diri..jadi diri sendiri itu lebih baik..nantinya kerja keras kita akan terbalas..kita bisa!!

      Hapus
  13. Postingannya bagus kak.. siip bnget sma kenyataan ank broken home.. sya jga broken home. Sedih sih karena saya sperti bola yang d lempar sana sini. Gk tau harus brhenti dmna.. soalnya kluarga ayah dan ibu saling memburuk2kan satu sama lain. Karena saya bosan smpai2 kalau ada acara keluarga sya tidak pernah hadir.

    BalasHapus
  14. benar sekali, anak dari korban broken home atau efek sosial lainnya tak perlu dikucilkan dan dihindari, karena jika mereka dikucilkan atau dihindari itu malah semakin merusak dan melukai mereka. ibarat ada orang yang jatuh dari motor karena kecelakaan dan kakinya patah tapi orang2 malah tidak mau menolong... begitu pula dgn maraknya Bully di kalangan anak SD yg hingga menyebabkan anak menjadi minder, pemurung bahkan bunuh diri, jika si anak menjadi introvert dan malah dijauhi itu malah membuat mereka semakin terpukul...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini cerita aku banget..dl smasa sd aku orang yg pmbrani dan periang tp sjak jd anak broken home dan sring dibully teman aku bnr2 jd anak yg introvet smpe usiaku skrg 18 thn aku ttep bgini. Dn thn ini ku putuskn ku ingin mnikah agar hdp aku brubh

      Hapus
  15. Brokent home emang ga enak..kita menentang ortu malah dibilang durhaka,padahal anak kan butuh kasih sayang nya.gua juga korban dari broken home ka.sekarang gua si masa bodo ortu mau ngapain,dr pd stres di rumah gua pilih ninggalin rumah'
    Harta itu gak penting yg terpenting itu kasih sayang itu yg gua butuhin sbg korban broken home..

    BalasHapus
  16. Hampir rata-rata anak brokent home tidak ada yang betah dirumah yaaa.. Termasuk saya..

    BalasHapus
  17. Pengen banget share ini ke papa mama, tapi gue tau nantinya bakal kyk gimana. Pasti mereka nyalahin aku, hal yg gk ada hubungannya dibawa bawa.

    BalasHapus
  18. Sekedar share pengalaman..
    Saya juga anak broken home disini..saya menghargai keputusan ortu saya..bahkan saya mndukung keputusan ibu saya karna saya gak tahan lgi melihat kdrt yg dilakukan oleh ayah saya..
    Saya ingin melihat mreka bahagia dg kehidupan yg baru..ayah sudah menikah lgi fan istri barunya sedang mengandung saat ini..ibu saya bekerja di jakarta dan alhamdulillah hasilnya lebih dari cukup (rencana Allah yg terbaik😊)
    Tapi yg trkadang mmbuat saya sedih adalah adik saya yg kelas 3 Sd tinggal dg ayah..sedangkan ia ingin tinggal dgn saya dan kakek nenek dari ibu..tpi ayah sllu ingin mncegah nya..kadang saya scara paksa mengajak adik saya untuk pulang ke rumah saya saat liburan..tpi ayah melarang..saya tetap nekad
    Dan klau ktanya anak broken home gak betah dirumah,lain dgn saya..saya btah tinggal dirumah,bukannya menutup diri..
    Saya juga brtingkah konyol untuk menghibur sahabat..tpi mereka ad yg mnghargai,ada juga yg tidak..tpi kadang saya merasa mreka hnya memanfaatkan saya..dan itu mnjadi konflik dg teman saya..tpi masih bnyak sahabat sperti saya
    Menurut saya,broken home itu bukan aib..saya malah mnceritakan pda teman teman agar mereka lbih mengenal saya,mnghargai khidupan keluarga mereka yg utuh,dan mnjadi pembelajaran bgi mereka..
    Saya ingin kerja keras untuk mmbhagiakan keluarga saya..itu cita2 saya

    BalasHapus
  19. Hehe karakter nya mirip aku semua. Mungkin karna mama dan papa udah pisah dr umur 1.5 tahun. Sifatku jd keras, cuek, tp memang sudah jalan takdir :) skrg papa punya keluarga baru dan anak baru nya ngga bolehin aku ketemu papa :)

    BalasHapus
  20. Orang tuaku berpisah ketika aku berumur 6 tahun. Disitu aku dan kakakku yang SMA kelas 1 serta ibuku tinggal bersama. Pada waktu itu aku tidak mengetahui apapun. Aku hanya anak kecil yang sering menangis ingin pergi ke rumah ayahku, aku sangat ingin sekali ayah dan ibuku bersatu kembali. Seiring waktu aku mulai menyadari semua. Sehingga aku tak beringinan lagi ibu dan ayahku bersatu. Namun, ketika aku kelas 1 SMP, Ayah dab ibuku kembali bersatu. Disana aku tak merasakan apa apa. Karena aku bingung harus senang atau tidak. Aku dan kakakku hanya diam. Kakakku yang kini sudah kerja dan jauh dariku yang hanya pulang 2minggu-1bulan sekali. Selama setahun aku selalu menangis dalam kesendirian. Menyembunyikan diri dari orang tuaku. Enggan pulang ketika waktunya pulang sekolah. Setelah itu aku bisa menerima kenyataan dan hidup layaknya orang pada umumnya. Aku kira dengan bersatunya kedua orangtua mereka tak akan bertengkar lagi. Namun aku salah, mereka tetap sama seperti dahulu. Selalu bertengkar dan membesar-besarkan masalah kecil. Tpi enatah kenapa aku bukanlah orang yang cuek ataupun tertutup seperti anak broken home lainnya. Aku suka membahagiakan diri sendiri dengan membuat teman temanku tertawa bersamaku.

    Maaf cuman ingin bercerita pengalaman hidupku

    BalasHapus
  21. Menjadi anak broken home itu serba salah mau curhat sama siapa! Terutama aku sendiri.

    BalasHapus
  22. Sedihnya lagi setiap ngejalani hubungan selalu d pandang rendah krna anak broken home :(
    Separah itukah anak broken home d mata org lain

    BalasHapus
  23. Nyesek banget bacanya. Karena ngerasain sendiri kali yah. Mana saudara sama keluarga yang lain sama aja kayak ortu

    BalasHapus