Jumat, 11 April 2014

Broken Home Not Broken Dream


     ternyata hidup itu sulit ya? itulah pertanyaan sejuta umat termasuk saya, kadang di atas kadang di bawah(ucapan pas2n sejuta umat) kalau di bilang berat memang iya, susah iya tapi ada senangnya kan? iyalah, pastilah. semakin dewasanya manusia pasti semakin paham akan hal ini. susahnya hidup 75% itu dari kita sendiri 25% cobaan. menurutku nggak ada cobaan yang berat cuman sulit di selesaikan tapi bisa diselesaikan. semua umat punya kapasitas sendiri-sendiri dan kapasitas itu pasti berubah-ubah. tau apa yang bisa merubah kapasitas? mental, hidup di dunia yang fana ini bukan hanya sekedar makan minum saja. makan dan minum itu butuh perjuangan bukan sekedar membuang tenaga tapi juga keberanian/mental. contoh, kalian berkerja untuk apa kalau bukan untuk makan? pekerjaan kalian apa? kuli, swasta, pegawai negeri, wirausahawan dsb disitulah mental kalian di uji. kita yang hidup lebih dari sederhana harusnya bersyukur atas pemberian Tuhan yang sungguh mulia ini, lihat disekeliling kalian nggak semuanya bisa seperti kita. itu cuma sepenggal contoh nyata yang mungkin lebih banyak orang yang menyadari akan nikmatnya hidup mereka nahkan ada yang menyia-nyiakan karena kurang bersyukur. ada hlo, orang yang sama sekali nggak punya mental untuk bersyukur, mereka yang mempunyai gengsi besar akan kepantasan. mereka malu mengucap syukur. jikalau dilihat orang lain memang hidup mereka mewah, semuanya terpenuhi tapi kita nggak tau kan apa yang sebenarnya terjadi pada dia? apakah dia sehat? apakah dia jujur? apakah hatinya tenang? kita tidak tau. nikmatnya hidup tidak terhitung akan materi, materi nggak menjamin cuma dapat mendampingi kenikmatan saja. ada mereka yang hidupnya pas-pasan tapi benar-benar bisa merasakan kebahagiaan yang tak ternilai tapi ada juga sebuah keluarga yang hancur/cerai karena materi dan ada juga yang menganggap tanpa materi yang berlimpah hidup tak akan bahagia. manusia diciptakan mempunyai kepuasan tersenderi dari mahkluk lain, memiliki sesuatu yang melebihi dari mahkluk lain tetapi juga mempunyai kekurangan tergantung kita sendiri menyikapi itu seperti apa, apakah akan kita sia-siakan? tidak mungkin, pasti digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat entah itu merugikan atau menguntungkan untuk orang lain. kekurang manusia yang tidak nyata itu cuma di hati, mereka yang cacat hati yang mungkin memang sifat mereka yang cacat ataupun musibah yang membuat mereka cacat hati. cacat hati adalah musibah bagi semua umat walaupun masih ada banyak yang tidak menyadari karena mereka bernar-benar merasa kalu dengan cacat hati itu mereka merasakan kepuasan dalam artian mereka yang berbuat kriminal, itulah contoh cacat hati yang sudah mendarah daging, entah ada kesempatan ataupun niat dalam hati mereka sendiri. cacat hati yang membekas karena sebuah tindakan adalah cacat hati yang menurutku paling parah, depresei, trauma akan sesuatu bahkan bisa jadi pobia. cacat hati yang seperti ini cenderung menjadi mahkluk yang pendiam & penakut tapi bisa jadi periang yang hebat, pemberani, kuat bahkan diwaspadai akan kemampuan mereka. coba lihat mereka yang dapat bangkit dari masalah yang amat sangat berat dan kemudian berhasil. mereka dapat berdiri kokoh melawan arus yang deras, angin yang kencang, karena mereka terbangun dari hati yang cacat tapi mau merubah hidup menjadi lebih baik, mereka mempunyai pondasi yang lebih kuat. sudah banyak study yang membuktikan contoh lihat mereka yang keluarganya berantakan bahkan sampai menimbulkan kematian(BROKEN HOME) mereka yang dapat bangkit dari keterpurukan yang mungkin sangat sulit untuk dihadapi, menjadi manusia yang amat sangat layak diperhitungkan kemampuannya, kapasitas mentalnya dan yang pasti mereka lebih mandiri dari anak-anak lain.
     jangan malu memulai sesuatu dari 0 lagi, itu tindakan yang mulia dari pada nggak ada tindakan sama sekali, terlarut-larut dalam kesedihan semakin membuatmu terpuruk. hidup butuh perjuangan, jadikan langkah awalmu itu sebagai pembuktian kalau kita yang dianggap/ditakdirkan BROKEN HOME akan menjadi manusia yang lebih hebat. jangan lupa, Tuhan amat sangat mengetahui kapasitas mental kita, Dia tau seberapa pantas kita mendapat beban sebagai cobaan yang dapat diselesaikan.


















Allam Imam Prasetyo
@prasetyoallam