Rabu, 24 September 2014

bosan

bosan masih menyelimuti malam yang amat sangat terasa panjang dibulan september ini. lalu lalang manusia fajar senantiasa meramaikan hirukpikuk yang seharusnya menjadi waktu istirahat. sebungkus rokok dan secangkir kopi masih saja belum mampu menyelamatkan mood yang mungkin sudah akut, memikirkan hal yang semestinya tak selevel dengan umur. seperti mereka yang sudah berkeluarga yang mengharuskannya menjadi cakar ayam gedung besar dan tinggi, berusaha mencukupi kebutuhan demi kelanjutan hidup yang sudah dikonsep dipikiran dan kadang masih terhambat oleh waktu. waktu berbicara banyak tentang hal ini, dia yang menjawab iya dan tidak tentang alur yang sudah digariskan.seperti mereka yang sudah dipantaskan oleh umur tapi masih tak bisa bertanggung jawab dengan tingkah laku, pertanyaan seperti apa yang pantas untuk ditanyakan dan jawaban seperti apa yang semestinya diucapkan oleh manusia yang pola pikirnya nggak sesuai dengan umur. mampukah mereka menjalani waktu yang terkadang terasa amat sangat lambat dan kadang cepat. tetap tak bisa dipungkiri waktumu yang akan menghakimimu, mampukan anda sebagai insan Tuhan menjalani sesuai takdir? harus! hiduup bukan sekedar minum & makan akan tetapi juga perasaan, apa itu baik & buruk, hitam & putih dll. terkadang kita merasa kalau waktu adalah musuh, ketika kita menjalani alur yang bahagia mungkin akan terasa cepat dan sebagian besar manusia berpikir "Kenapa terasa cepat??" nggak etis kalau dibilang musuh lebih tepatnya tidak iklash dengan waktu. lalu bagi mereka yang mendapat sesuatu yang tidak bahagia, apakah pantas disebut musuh?? mungkin saja bisa, hati yang berbisara banyak tentang hal ini, bagaimana cara menanggapi masalah seperti ini maka kembali kepada pribadi masing-masing. seperti apa tanggapan tentang hal itu pasti akan jadi bahan debat yang istimewa karena mungkin hanya ada 2 atau beberapa kesamaan pendapat dari 10 orang yang berpendapat

masih dengan tema yang sama "waktu yang membosankan kita atau kita yang membuat bosan". apa yang bisa ditulis di beranda facebook ketika sedang bosan?? apa harus beralis ke twit?? ah, bodoh sekali sampai berpikiran seperti itu. bosan pada waktu memang tak akan ada habisnya, ketika kita menyadai kita sedang bosan atau badmood apa yang kita lakukan?? cari kesibukanlah! ngapain lagi, tapi kalau kita sudah bosan dengan kesibukan kita sendiri yang mungkin saja bisa dikatakan kalau kesibukan kita sekarang adalah bentuk tanggung jawab pada diri kita sendiri contohnya pekerjaan, sekolah / kuliah adakah yang bisa memberi jawaban??? cuma kita sendiri yang bisa jawab dan jawaban itu kadang benar dimata kita tapi salah didepan mereka, mereka itu siapa?? jangan jadikan mereka hakim! mereka itu cuma bisa ngomong doang. bersikap cuek tentang mereka akan terlihat dewasa dari pada menanggapi dan akhirnya timbul perselisihan. kita yang berusaha dewasa dalam menjalani hidup akan terlihat seperti anak-anak bodoh yang sedang belajar berbicara benar. cuek memang tidak begitu terpuji tapi penting, mereka yang acuh terhadap hal-hal seperti itu akan terlihat menawan daripada mereka yang terlalu menanggapi masalah itu walaupun dalam hati mereka memikirkan dengan extra keras dan bahkan menangis dalam hati. berusaha menampilkan sesuatu yang baik demi hal yang baik maybe yes maybe no. selalu berusaha dan ikhtiar, lakukan yang terbaik demi masa depan yang baik dan tunjukan yang baik demi kelanjutan yang baik dengan cara yang terpuji. semua manusia menginginkan hal yang baik, lancar dan mudah. kita yang menjalani kita sendiri yang menentukan jangan dengarkan mereka tap dengarkan kita sendiri mau dibawa kemana hidup ini. bosan memang nggak tau aturan, nggak tau waktu maka dari itu kita sendirilah yang bisa menjawab kebosanan kita sendiri. kadang apa yang diucapkan orang lain ada benarnya juga kok, bolahlah kita cuek tapi cuek yang sopan. cuek bukan berati nggak peduli bisa saja masuk telinga kanan keluar telinga kiri hahahaa dari pada sama sekali nggak di dengar?? ya kan? 

0 komentar:

Posting Komentar