Minggu, 01 Oktober 2017

PROPAGANDA 30 September 1965


Berbicara mengenai realita, mungkin beberapa orang akan bungkam jika menyimpan versi asli yang di dampingi rasa takut akan apa yang akan terjadi jika itu terungkap namun beda untuk mereka yang berani  yang endingnya bisa saja tragis setidaknya mereka di cap kontroversial mengenai hal itu pula. 25 tahun hidup baru kali ini coba mengulas tentang kejadian 30 September 1965, terlalu banyak versi untuk masalah itu, nggak dipungkiri karena kita hidup berdampingan dengan kemudahan mengakses berbagai bentuk informasi apalagi internet, internet yang banyak dikatakan sumber informasi dan sumber fitnah. Kembali ke 30 September 1965, hal paling menohok dari kejadian ini adalah tentang pembantaian dan jika di tanya tentang kebenaran mengenai siapa dan siapa maka kepoin aja arwah-arwah mereka yang menjadi pelaku atau korban karena saya pribadi nggak akan memberikan statement mengenai siapa dan siapa, ngeri fitnah yang jelas disitu ada korban dan pelaku. Mereka yang menjadi korban seperti yang diceritakan di film SENYAP, mereka bertanya-tanya dan bahkan apa yang terjadi itu berdasarkan fitnah yang berawal dari propaganda yang sengaja dibuat. Di film tersebut menceritakan tentang saksi hidup si pelaku dan korban, secara lisan dan visual film tidak ada kekerasan langsung hanya saja ada perdebatan mengenai ketidak terima-an antara si korban yang mencari kebenaran sejarah dan pelaku yang bisa disebut korban propaganda. Pembantaian tersebut tentunya melibatkan oknum-oknum petinggi (mungkin saja) karena memang kejadian itu adalah awal peralihan dari orde lama ke orde baru. Coba berpikir logis, tepat dan singkat betulkan? Mungkin!
Sebagai rakyat biasa kita hanya bisa menerawang dan memberikan komentar yang belum jelas faktanya bukan dasarnya, karena apa? Karena kita (yang hidup di masa itu) merasakan kenyataannya tanpa adanya pemberitahuan tentang kebenarannya jadi jika di simpulkan dari kenyataan yang mengerikan itu memang sengaja dilakukan secara terorganisir dan silent atau tanpa pemberitaan publik contoh ada beberapa berita mengenai kematian seseorang yang dianggap penting atau menyimpan suatu rahasia yang tiba-tiba terbunuh. Itu sudah cukup bukti bahwa mencekamnya hidup di masa itu.
Mengkaitkan tentang sejarah yang kita pelajari ketika sekolah dahulu dan hasil dari mengulas dari beberapa sumber (entah internet, saksi hidup dan dokumenatsi semacam film) hal itu sangat bersebrangan, dua-duanya beranggapan benar, benar versi mereka dan untuk kita? Entahlah. Kesamaan dari kedua sumber itu sama-sama menceritakan tentang pembantaian, pembersihan skala besar yang melenyapkan banyak nyawa sedangkan yang bersebrangan adalah anggapan bahwa beberapa dari korban bukanlah orang komunis dan ada yang menganggap pembersihan etnis tersebut adalah propaganda para politikus yang gila akan jabatan.