Minggu, 01 Maret 2015

Mahasiswa hebat yang membiayai kuliahnya dengan keringatnya sendiri



“pantang menyerah adalah modal utama demi cita-cita karena kita tidak selalu bisa bergantung kepada orang lain”
kuliah adalah jenjang pendidikan yang paling tinggi dan mungkin membutuhkan dana yang tidak sedikit, selain itu kuliah juga membutuhkan konsentrasi, karena apa? Karena endingnya kita akan mempertanggung jawabkan semua pembelajaran dalam bentuk karya ilmiah atau yang sering disebut dengan “Skripsi atau Tugas Akhir”. Lalu bagaimana warna warni mahasiswa yang menanggung biaya kuliahnya sendiri? Apakah bisa konsentrasi penuh ke mata kuliah atau sebaliknya? Nah, kita lihat beberapa ulasan tentang mahasiswa hebat yang membiayai kuliahnya dengan keringatnya sendiri.
  • Menjadi mahasiswa tua tidak membuat mereka malu karena mereka punya tujuan yang sudah dikonsep.
“Malu / gengsi hanya membawa bencana”
Belajar tidak memandang umur, entah muda atau tua tidaklah jadi penghalang banginya karena demi masadepan yang diimpikan mereka rela bergelut dengan jadwal kuliah yang kadang bentrok dengan pekerjaan. Belajar dengan kalangan umur yang secara umum di penuhi kalangan muda membuat jiwa mereka kembali muda dan menggebu-gebu demi impian. Selain itu, berkecimpung dengan kalangan muda membuat mereka terlihat paling dewasa walaupun pada dasarnya jiwa mereka masih kekanan-kanakan dan masih suka bercanda layaknya anak muda. Akan tetapi demi sebuah tujuan semuany mereka korbankan entah waktu, tenaga dan yang paling mencolok yaitu materi karena tidak dipungkiri, kuliah memang membutuh dana yang lumayan fantastis 
  • Bolos kuliah menjadi perhitungan yang kesekian, karena mereka sadar bayar kuliah itu mahal!
Karena kuliah itu mahal dan menyita waktu mereka sering berpikir seribu kali untuk bolos kuliah terkecuali untuk pekerjaan atau untuk refreshing itu pun pasti menggunakan surat ijin supaya absensi tetap aman. Adapun mereka yang nekat bolos pasti sudah punya perhitungan sendiri apakah mata kuliah ini berpengaruh atau tidak apabila bolos. Demi refreshing sejenak supaya otak lebih tenang kadang mereka korbankan semuanya karena kerja sambil kuliah itu menguras tenaga dan pikiran yang hukumnya harus. Kadang mereka berpikir “peraturan dibuat untuk dilanggar” dan ini berkesan malas tapi kadang juga tidak bagi mereka yang mempunyai hobby seperti climbing, traveling, backpacker dsb. Disaat kesibukan pekerjaan dan kuliah menumpuk mereka tetap mengagendakan untuk menyalurkan hobby walaupun membutuhkan waktu yang kadang lama dan duit yang menguras kantong
  • Setiap semesteran terbiasa kelimpungan buka tutup lubang demi mengikuti UTS/UAS
Bongkar tabungan, pinjam temen, jual HP/laptop dsb menjadi tren ketika semesteran datang dan tagihan belum lunas. Konsekwensi tidak diperbolehkan mengikuti ujian karena belum lunas menjadi momok setiap akhir semeter. Kadang dispensasi menjadi jurus andalan apabila sudah benar-benar jatuh miskin atau belum gajian dengan cara membuat surat keterangan tidak mampu atau surat jaminan pelunasan setelah gaji turun.
  • Karena sibuk kerja dan kuliah, mereka nampak lebih dewasa dari mahasiswa yang dibiayai ortu!!!
Berpenampilan kantoran, pekerja lapangan bahkan musisi membuat mereka lebih berkarakter dari mahasiswa lain. Imej dewasa selalu menempel lekat di wajah mereka & lebih dihormati  menjadi pemandangan umum yang membuat mahasiswa lain selalu sungkan apabila ada sesuatu yang perlu dibicarakan walaupun sebenarnya mereka lebih welcome atau lebih care dari mahasiswa lain. Kadang dosen yang mengetahui latar belakang mereka pun selalu bertindak berbeda dari mahasiswa lainnya karena mungkin mereka terlihat lebih berumur dari mahasiswa lain. Yang paling menonjol dari mereka adalah ketika mendapat masalah-masalah kampus karena mereka sadar masalah pekerjaan lebih berbobot dan butuh tanggung jawab besar dari pada masalah kampus yang bisa dipastikan mudah diselesaikan. mereka terlihat lebih tenang, berpikir dan bertindak sesuai rencana karena pemikiran mereka pasti sudah tergambar apabila menjumpai masalah kampus. Masalah yang paling utama dalah ketika mereka bertemu dengan skripsi atau tugas akhir yang mengharuskan mereka benar-benar konsen dengan karya ilmiah dan biaya tambahan seperti print, membeli alat dan bensin lebih. Pada saat akhirlah mereka benar-benar diuji dari segi kesiapan mental dan materi karena pada saat itu pembuktian dari semua pembelajaran yang mereka lakukan harus dipertanggung jawabkan 
  • Mereka lebih rajin, walaupun tidak punya waktu banyak pasti menyempatkan waktu untuk belajar.
Karena kesadaran jiwa mereka akan terpanggil untuk sekedar belajar menguasai materi walaupun secara real itu hanya terjadi ketika ada tugas kuliah dari dosen super killer. Kadang kesadaran jiwa seperti ini terjadi karena mereka benar-benar menyukai mata kuliah tersebut bukan karena dosen killer atau deadline tugas.
  • Demi mendongkrak status di kerjaan mereka rela diributkan dengan tugas-tugas kuliah yang kadang rumit dan membutuhkan biaya 
Karyawan tetap, bergaji tinggi bahkan menjadi bos adalah impian sejuta umat. Status karyawan kontrak sebuah perusahaan membuat mereka berusaha menjadi karyawan tetap dengan cara upgrade status pendidikan alias kuliah lagi. Tidak dipungkiri, indonesia adalah negara yang dipenuhi perusahaan yang dimana karyawannya selalu mengandalkan ijasah untuk dapat bekerja diperusahaan tersebut dan skill menjadi nomor dua.
  • Begadang menjadi kebiasaan demi tugas! Yang kadang terlihat seadanya. 

Pagi kerja sampai sore, sore dilanjutkan kuliah sampai malam itulah rutinitas yang sudah menjadi makanan mereka. Kapan ngerjain TUGAS KULIAH??? Nah itu pertanyaan yang tepat! Pada saat semua orang tidur pulas pada saat itulah mereka sibuk googling, baca buku & otak-atik alat belajar. Waktu sangat berperan penting dalam kehidupan semua manusia begitu juga mereka. Selain itu begadang bukan hanya waktu untuk belajar saja bisa untuk sekedar refreshing, kumpul dengan kawan-kawan. Kuliah sambil kerja bukan berarti kita tidak punya waktu untuk yang lainnya, bukan berarti kita selalu nampak hebat atau dewasa, semua kembali ke pribadi masing-masing & yang pasti mereka punya tujuan sendiri untuk hal ini. hebat dan tidaknya kita tidak dilihat dari kesuksesan secara pribadi tapi kesuksesan secara umum yang bisa membuat semua orang disamping kita nyaman menikmati hasil jerih payah kita

anggap saja mereka apes berbuah bahagia

 
harapan itu selalu berkaitan dengan hal yang berlatar belakang indah, manis & bahagia. mimpi yang disertai dengan dugaan-dugaan yang mungkin membuat kita berpikir kalau hidup ini memang tidak semulus dengan konsep yang kita buat, kadang diatas kadang dibawah (basi). ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menutupi atau mungkin bisa dikatakan lari dari kenyataan untuk sesaat. maklum, manusia tidak selalu bisa menghargai semuanya dalam waktu yang cepat. takaran masalah selalu jadi masalah bagi yang beranggapan bahwa itu terlalu sulit bagi kita dan sebenarnya inilah yang menjadi masalah karena apa? karena memang sebuah anggapan itu tidak nyata, tidak real bisa saja semua terselesaikan dalam waktu sekejap andai saja kita bisa do it now! tunggu apalagi? menunggu antrian masalah yang lain? jangan terlalu mainstream dengan hal-hal yang membuat kita bodoh karena waktu! itu hanya membuat kita lebih sengsara, boleh saja kalau kita istirahat sebentar untuk menghadapi masalah yang amat sangat begitu rumit tapi jangan terlena dengan hal itu. Tuhan maha tau, kapasitas yang kita punya memang sudah seimbang dengan masalah yang kita hadapi. jadi jangan terlalu menghakimi masalah dengan mengorbankan waktu, do it now! :D.

Mandiri adalah hal yang mudah (hahhaaaha katanya sih begitu) mandiri dari mana dulu? mandiri yang anda maksud  itu mandiri karena keadaan atau mandiri karena dewasa? kalau mandiri dewasa sih ya bagus, berarti anda memang punya bakat(hahaha). mandiri karena keadaan lebih berkesan mengenaskan (menurut saya begitu adanya) mandiri karena kebutuhan dan tuntutan bisa jadi membuat kita lebih hebat (lagu lama) karena memang terbentuk dari keadaan yang memaksa bukan bakat :D. banyak yang sudah membuktikan kalau mandiri karena keadaan itu lebih hebat dan sudah banyak orang sukses berkat kemandiriian dan keuletan mereka, memang mereka tidak selalu sendiri pasti ada orang baik disampingnya tapi secara garis besar dialah otak dari kesuksesannya sendiri. jangan samakan kami yang mandiri dengan keadaan dengan kalian yang memang sudah mandiri karena bakat (duuh) kadang saya sendiri berpikir, kalian itu terlalu nyaman dengan ucapan serba wooow tapi didampingi dengan pola pikir yang ga oke