Alur, terasa datar jika
hanya di ikuti namun bahaya jika tak di taati. Alur yang dianggap mudah nampak
seperti membalikan tangan bagi kita sebagai kritikus kehidupan tapi berat bagi
mereka yang melakukan nampak seperti membalikan tangan raksasa yang berontak.
Menimbang kemudian menilai jangan hanya melihat kemudian menghujat, menimbang
dari sudut pandang mengolah dengan pemikiran kemudian ungkapkan dengan tutur
kata serta ucapan sopan. "pernah ada seseorang memuji kemudian menghujat,
pernah ada seseorang memberi kemudian meminta, pernah ada seseorang tertawa
kemudian menangis tapi jarang ada manusia yang menyadari kemudian menerima"
do you know what I mean? Kesanggupan berpikir tentang kehidupan orang lain
kadang membuat cambukan untuk diri sendiri, renungan dan bahkan motivasi untuk do
more! Melihat kesuksesan orang lain yang dimulai dengan proses yang tidak mudah
cukup membuat goyah untuk memulai, memulai dari kata hati atau niat terlanjur
runtuh karena cerita singkat sebuah perjuangan dan akhirnya berhentilah mereka
di suatu titik dimana mereka merasa bahwa ini adalah akhir dari sebuah awalan.
Runtuhnya niat bisa saja merusak emosional secara signifikan, Runtuh bukan
karena perjuangan yang gagal tapi karena awalan sekaligus akhiran sebuah
rencana. Mental adalah senjata utama dalam hal membangun kepercayaan untuk
kesuksesan, mental adalah kunci! Are you ready to fight?? Keep fighting! Jika
ada hal yang lebih berpengaruh selain mental maka itu adalah anugerah, semua
pemula butuh perjuangan bukan hanya sekedar untuk kesuksesan di akhir laga
namun untuk pengalaman yang kemudian menjadi pacuan apa itu perjuangan yang
gagal dan berhasil. Anggapan sebuah keberhasilan tidak selalu tentang kapan
semua selesai, apakah yang di dapat dan sebagaimana rumitnya kita memulai untuk
diteruskan, anggapan keberhasilan adalah kepuasan dimana manusia akan
mengakhiri sebuah rute perjalanan jauh yang dimulai untuk diakhiri. Berbanding
terbalik jika kita membicarakan tentang bisnis di dunia nyata, bisnis itu
merakuskan, siapa kreatif dialah yang berk
uasa. Penilaian keberhasilan dalam
bisnis adalah kemampuan konstan berdiri gagah dan dengan berjalannya waktu
semakin membesar dan kokoh. Itulah alasan kenapa manusia rakus, rakus dalam
bertahan untuk berkembang tanpa adanya sebuah akhiran. Jika pernah memulai
harus bisa di akhiri dan akan lebih baik jika dijalani dengan konstan dalam
sebuah kemenangan. “Berimajinasi untuk memulai, Berlari untuk
menghindari, Berpijak untuk menepi Dan belajarlah untuk menerima”
Jika ditanya tentang
apa pencapaian terbaik anda selama anda hidup?? Saya tidak bisa menjawab karena
saya yakin disetiap jawaban yang saya ucapkan akan selalu menjadi batu loncatan
untuk pencapaian-pencapian berikutnya, seperti gamers jika anda ingin
melanjutkan challange berikutnya anda harus menyelesaikan misi yang sedang anda
jalani sekarang. Saya pribadi selalu menyoroti tentang kerakusan sebagai
makhluk paling sempurna yaitu manusia, yah karena itu adalah hal yang paling
menyenangkan untuk dibicarakan tentang apa, bagaimana dan kenapa. Kembali tentang
pertanyaan sebuah pencapaian, apakah anda setuju jika pencapaian adalah tentang
timbal balik untuk apa dan untuk siapa?? Pertanyaan ini memaksa kita untuk
kembali melihat tujuan awal kita. Semua orang punya alasan dan tujuan
masing-masing termasuk juga mereka yang anti mainstream, mereka yang punya
anggapan bahwa sesuatu yang berbeda mempunyai taste yang lebih menarik tapi
kadang mereka yang anti mainstream terlihat bodoh namun bodohnya mereka selalu
beralasan entah ini, itu dan sebagainya. Jika alasan utama kita menang adalah
untuk diri sendiri itu artinya kita terlalu naif, kita terlalu mengedepankan
egois tentang diri kita sendiri jangan lupa kita ini mahkluk sosial (nggak
perlu diperjelas mahkluk sosial itu apa) kita ini bukan Sun go kong yang
terlahir dari batu, Sun go kong yang terlahir dari batu saja mempunyai alasan
untuk mengambil kitab suci ke barat sedangkan kita yang jelas-jelas dilahirkan
dari rahim seorang ibu dengan PD berkata tidak punya motivasi timbal balik
tentang sebuah pencapaian. Ayolah, lepaskan egomu yang membuatmu seperti orang
bodoh dan mulailah memberi ruang untuk mereka yang menyayangimu untuk menjadi
salah satu motivasi sebuah pencapaian. Masih seputar tentang untuk apa dan
untuk siapa, jika ada orang yang berdiri dengan keegoisannya maka pasti ada
orang yang berdiri dengan keiklasannya, adalah mereka yang sadar tentang
cita-cita dan ingatan lama. Cita-cita dan ingatan lama kedua hal ini mungkin
bersangkutan (mungkin saja) karena dari segala bentuk pencarian saya pribadi tentang
pencapaian, mereka selalu menyebut nama-nama ingatan lama untuk menjadi sebuah
alasan utama yaitu “sukses”.
Yang pasti kita punya
peran masing-masing mau jadi apa kita nanti itu urusan kita
Entah ada berapa orang
yang mengkhawatirkan masa depannya nanti dalam berkeluarga sampai akhirnya dia
sibuk memilih dan terbawa angan duniawi yang membuat mereka lupa bahwa yang dia
tinggalkan adalah sesuatu yang pantas diperhitungkan. ini bukan tentang materi
untuk mencukupi kebutuhan ketika menjalani masa berumah tangga tapi tentang
keiklashan memilih dan menerima sebuah kenyataan dari apa yang sudah
digariskan. banyak orang membandingkan semua hal dengan materi termasuk dalam
berkeluarga, memang tak dipungkiri lagi bahwa materi adalah salah 1 dari
pendukung dalam berumah tangga tapi itu tidak bisa menjadi jaminan bahwa
semuanya akan berjalan dengan apa yang kita inginkan. bahagia tak selalu
terpenuhi dengan materi yang melimpah karena bahagia itu adalah sesuatu yang
berkaitan dengan kejujuran hati bagaimana kita menyikapi sebuah kenyataan
tentang apa yang sudah kita diterima dan kita berikan. jika menggunakan akal
sehat tentang sebuah "keiklashan", semua hal akan terasa ringan dan
sesuatu yang bisa dilakukan dengan tangan yang ringan akan terasa mudah untuk dijalani
dan dari semua kemudahan yang kita lakukan akan tercipta sebuah kebahagiaan
namun belajar untuk iklash itu seperti belajar berjalan ketika kita masih kecil
dulu, kenapa begitu?? karena berjalan adalah suatu bentuk reflek tubuh dan
sudah bisa dipastikan bahwa manusia pasti bisa berjalan. jangan tanyakan kepada
orang yang cacat! kita sedang berbicara sesuatu yang normal. seiring
berjalannya waktu, belajar berjalan menjadi sebuah kebiasaan dan berlanjut
menjadi sebuah kebutuhan. semua manusia punya keiklashan! itu pasti karena
manusia punya hati dan pikiran, kita sendiri yang menentukan seperti apa kita
nanti. adalah hal yang wajar jika seseorang memikirkan bagaimana masa depannya
nanti, tapi tidak akan wajar jika efek yang dilakukan untuk masa depan akan
mengorbankan sesuatu yang merugikan banyak orang.
- Segera selesaikan semua yang sudah anda mulai,
karena garis finish tidak akan menunggu anda untuk mengakhiri bisa saja anda
yang di akhiri -
0 komentar:
Posting Komentar